Rabu, 19 April 2017

Kisah Nabi Muhammad Manghidupkan Orang Yang Sudah Mati


Kisah Nabi Muhammad saw Menghidupkan Orang Mati


Mungkin kita sangat mengenal mukjizat Nabi Isa yang dapat menghidupkan orang mati. Rupanya, Nabi Muhammad saw pun mendapatkan mukjizat tersebut. Sebagai Sayyidul Mursalin, tentunya Nabi Muhammad saw mendapat kemuliaan memperoleh semua mukjizat yang diberikan kepada Nabi-Nabi yang lain.
Berikut kisahnya:
Dalam kitab
Al-‘Ulum al-Fakhirah fi al-Nazhri fi Umur al-Akhirab, Sayyid `Abdurrahman bin Muhammad al Tsa`labi al-Ja`fari al-Maghribi, yang dimakamkan di Aijazair, mengemukakan riwayat Anas r.a. yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad saw berkata kepada Fari’ah, “Sesungguhnya anak laki-lakimu, Ibrahim, telah mati.” Fari’ah lalu berkata, “Sungguhkah,ya Rasululullah?” Nabi Muhamad saw menjawab, “Ya.” Fari’ah lalu berdoa, “Segala puji bagi Allah. Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku berhijrah kepadaMu dan kepada Nabi-Mu dengan harapan agar Engkau menolongku dalam setiap kesulitan. Oleh karena itu, jangan Engkau timpakan musibah ini atasku.” Nabi Muhammad saw membuka penutup wajah anak Fari’ah, kemudian anak itu hidup kembali dan makan bersama kami.
Mukjizat ini juga dituturkan oleh Ibnu Qattan dan `Iyadh dari Anas r.a. dengan redaksi, `Ada seorang pemuda dari golongan Anshar meninggal dunia. Ia mempunyai seorang ibu yang lemah dan buta. Kami mengafani jenazahnya dan menghibur hati ibunya agar sabar. Kemudian ibunya bertanya, `Benarkah putraku telah mati?’ Kami menjawab, `Ya.’ Ibunya lalu berdoa, `Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku benar-benar berhijrah kepada-Mu dan kepada Nabi-Mu.’ Kisah selanjutnya sama dengan hadis di atas. Riwayat lain dan Ibnu Qattan menceritakan bahwa ketika itu, Allah Swt. menghidupkan anaknya, lalu anak itu makan di hadapan Nabi Muhammad Saw.
Kisah tersebut juga saya kemukakan dalam bab IV kitab Hujjatullah ‘ala al-Alamin. Anas r.a. berkata, “Ketika kami sedang berada di beranda masjid di hadapan Nabi Muhammad Saw, datanglah seorang perempuan tua dan buta yang ikut hijrah membawa putranya yang telah baligh. Tak lama kemudian, putranya terkena penyakit yang scdang mewabah di Madinah. Anak itu sakit beberapa hari, kemudian meninggal dunia. Nabi Muhammad Saw. menutupkan mata anak itu dan memerintahkan kami untuk mempersiapkan pemakamannya. Ketika kami akan memandikannya, Nabi Muhammad Saw berkata, Anas, panggillah ibunya dan beritahukan kabar ini kepadanya.’ Aku memberitahu ibunya, ia datang lalu duduk di depan kedua kaki anaknya. Ia memegang kedua kaki anaknya, dan bertanya, ‘Benarkah anakku mati?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Ibu itu berdoa, ‘Ya Allah, Engkau tahu aku benar-benar telah menyerahkan diri kepada-Mu dengan sukarela, meninggalkan berhala-berhala dengan sungguh-sungguh, dan berhijrah kepada-Mu karena rasa cinta.Ya Allah, janganlah Engkau masukkan aku ke dalam golongan penyembah berhala, dan janganlah Engkau timpakan musibah yang tidak mampu aku pikul.’ Demi Allah, belum sempat ibu itu menyelesaikan doanya, kedua kaki anaknya bergerak-gerak dan menyibakkan pakaian yang menutupi wajahnya. Kemudian anak itu makan bersama kami dan Nabi Muhammad Saw. Anak itu hidup kembali sampai Nabi Muhammad Saw dan ibunya wafat.” (HR Ibnu ‘Adiy, Ibnu Abi Dunya, Al-Baihagi, dan Abu Na’im)

0 komentar:

Posting Komentar