Kisah Nabi Muhammad saw Menghidupkan Orang Mati
Mungkin kita sangat mengenal mukjizat Nabi Isa yang dapat
menghidupkan orang mati. Rupanya, Nabi Muhammad saw pun mendapatkan
mukjizat tersebut. Sebagai Sayyidul Mursalin, tentunya Nabi Muhammad saw mendapat kemuliaan memperoleh semua mukjizat yang diberikan kepada Nabi-Nabi yang lain.
Berikut kisahnya:
Dalam kitab
Al-‘Ulum al-Fakhirah fi al-Nazhri fi Umur al-Akhirab, Sayyid
`Abdurrahman bin Muhammad al Tsa`labi al-Ja`fari al-Maghribi, yang
dimakamkan di Aijazair, mengemukakan riwayat Anas r.a. yang menceritakan
bahwa Nabi Muhammad saw berkata kepada Fari’ah, “Sesungguhnya anak
laki-lakimu, Ibrahim, telah mati.” Fari’ah lalu berkata, “Sungguhkah,ya
Rasululullah?” Nabi Muhamad saw menjawab, “Ya.” Fari’ah lalu berdoa,
“Segala puji bagi Allah. Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku berhijrah
kepadaMu dan kepada Nabi-Mu dengan harapan agar Engkau menolongku dalam
setiap kesulitan. Oleh karena itu, jangan Engkau timpakan musibah ini
atasku.” Nabi Muhammad saw membuka penutup wajah anak Fari’ah, kemudian
anak itu hidup kembali dan makan bersama kami.
Mukjizat ini juga dituturkan oleh Ibnu Qattan dan `Iyadh dari Anas
r.a. dengan redaksi, `Ada seorang pemuda dari golongan Anshar meninggal
dunia. Ia mempunyai seorang ibu yang lemah dan buta. Kami mengafani
jenazahnya dan menghibur hati ibunya agar sabar. Kemudian ibunya
bertanya, `Benarkah putraku telah mati?’ Kami menjawab, `Ya.’ Ibunya
lalu berdoa, `Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku benar-benar berhijrah
kepada-Mu dan kepada Nabi-Mu.’ Kisah selanjutnya sama dengan hadis di
atas. Riwayat lain dan Ibnu Qattan menceritakan bahwa ketika itu, Allah
Swt. menghidupkan anaknya, lalu anak itu makan di hadapan Nabi Muhammad
Saw.
Kisah tersebut juga saya kemukakan dalam bab IV kitab Hujjatullah
‘ala al-Alamin. Anas r.a. berkata, “Ketika kami sedang berada di beranda
masjid di hadapan Nabi Muhammad Saw, datanglah seorang perempuan tua
dan buta yang ikut hijrah membawa putranya yang telah baligh. Tak lama
kemudian, putranya terkena penyakit yang scdang mewabah di Madinah. Anak
itu sakit beberapa hari, kemudian meninggal dunia. Nabi Muhammad Saw.
menutupkan mata anak itu dan memerintahkan kami untuk mempersiapkan
pemakamannya. Ketika kami akan memandikannya, Nabi Muhammad Saw berkata,
Anas, panggillah ibunya dan beritahukan kabar ini kepadanya.’ Aku
memberitahu ibunya, ia datang lalu duduk di depan kedua kaki anaknya. Ia
memegang kedua kaki anaknya, dan bertanya, ‘Benarkah anakku mati?’ Kami
menjawab, ‘Ya.’ Ibu itu berdoa, ‘Ya Allah, Engkau tahu aku benar-benar
telah menyerahkan diri kepada-Mu dengan sukarela, meninggalkan
berhala-berhala dengan sungguh-sungguh, dan berhijrah kepada-Mu karena
rasa cinta.Ya Allah, janganlah
Engkau masukkan aku ke dalam golongan penyembah berhala, dan janganlah
Engkau timpakan musibah yang tidak mampu aku pikul.’ Demi Allah, belum
sempat ibu itu menyelesaikan doanya, kedua kaki anaknya bergerak-gerak
dan menyibakkan pakaian yang menutupi wajahnya. Kemudian anak itu makan
bersama kami dan Nabi Muhammad Saw. Anak itu hidup kembali sampai Nabi
Muhammad Saw dan ibunya wafat.” (HR Ibnu ‘Adiy, Ibnu Abi Dunya,
Al-Baihagi, dan Abu Na’im)
0 komentar:
Posting Komentar